Home » » Natal JKI – Peace is Not The Absence of Troubles, but The Presence of God

Natal JKI – Peace is Not The Absence of Troubles, but The Presence of God

Posted by APOSTOLOS on Rabu, 24 Desember 2014

Pdt. Petrus Agung Purnomo


Bacaan Alkitab : Lukas 15:11-32


Kronologisnya:
a. Anak bungsu meminta warisan pada ayahnya. Menurut tradisi Yahudi, anak bungsu hanya mendapat 1/3 bagian dari warisan.
b. Babi adalah binatang najis, tidak boleh menginjak Holy Land.
c. Di Israel, bila seseorang terkena babi, maka ia najis. Memberi makan babi, berarti najis. Makan daging babi juga najis. Apalagi makan makanan babi, itu berarti menyamakan diri dengan babi, yang adalah sumber kenajisan.
d. Setelah sadar, si bungsu kembali dan ingin menjadi seorang upahan, bukan hamba.


Apa itu hamba upahan?
a. Tidak layak tinggal di rumah tuannya.
b. Ada tradisi upacara Kazazah di Israel. Kalau ada anak durhaka seperti itu, anak itu akan disidang dan sang anak hanya boleh menjadi upahan kecuali orangtua mengampuni si anak sebelum upacara.
Itu sebabnya bapanya menanti melihat di jalan ke arah anaknya pergi. Supaya ia bisa cepat-cepat mengampuni anaknya, sebelum orang-orang di kota mengetahui dan mengadili anaknya. 
Jaman dulu seorang tuan tidak pernah berlari karena menggunakan jubah. Paha atau auratnya akan terlihat bila berlari menggunakan jubah. Itu berarti menghina diri sendiri.
Ketika anak bungsu yang sudah najis setelah bergaul dengan babi pulang ke rumah, bapanya memeluk, mencium dan mengenakan jubah indah kepada si anak. Itu sama artinya dengan memeluk, mencium dan memakaikan jubah kepada babi.

Si Sulung:
a. Di jaman dulu, kalau ada anak yang tidak masuk ke rumah ketika orangtuanya membuat pesta, maka dianggap sangat kurang ajar.
b. Tetapi bapanya mau keluar menemui si sulung.
c. Anakku = bahasa aslinya teknom, selain itu uihos.
d. Bapanya mengadakan pesta, supaya orang melihat bahwa bapanya sudah mengampuni.

Refleksi untuk natal:
Natal artinya Bapa mau merendahkan diri menciumi babi-babi di GerejaNya. Betapa itu adalah anugrah dan pengorbanan yang sangat mahal. Damai adalah ketika kita menemukan Yesus, bukan ketika masalah diselesaikan. Sama seperti kisah si bungsu.

Ingat perkataan pemazmur: Sampai putih rambutmu, Aku yang menggendong kamu.


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Sate Hari Ini

Alkitab Sabda

Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate This Blog

.comment-content a {display: none;}