BAPA, AJARKU MENGENAL APA YANG ADA DI
HATI-MU
BAPA, BUATKU MENGERTI KEHENDAK RENCANA-MU DALAM HIDUPKU
BIAR HATIKU MENGASIHI-MU, BUAT HATIKU LEKAT PADA-MU
BAWA DAKU MASUK RENCANA-MU YANG MULIA SELAMANYA
BIAR HATIKU MENGASIHI-MU, BUAT HATIKU LEKAT PADA-MU
BAWA DAKU MASUK RENCANA-MU YANG MULIA SELAMANYA
PERKENAN BAPA ITU YANG ‘KU RINDU
PERKENAN BAPA YANG S’LALU ‘KU MAU
BIARLAH HIDUPKU KAU DAPATI S’LALU
SENANGKAN HATI-MU
PERKENAN BAPA YANG S’LALU ‘KU MAU
BIARLAH HIDUPKU KAU DAPATI S’LALU
SENANGKAN HATI-MU
Download di sini:
Simpel banget ya lagunya? Iya,
memang terkesan sangat sederhana. Hanya terdiri dari 8 baris lirik lagu. Tetapi
tahukah anda? Itu adalah 8 baris yang bisa mengubah hidupmu menjadi lebih baik
atau malah hancur sama sekali.
Seberapa pentingkah perkenan
Tuhan dalam hidupmu? Coba tanyakan itu pada diri kita masing-masing. Anda dan
saya punya waktu seumur hidup untuk merenungi pertanyaan itu dan mendapati diri
menyesal di hari akhir, atau merenungkan pertanyaan ini sekitar 5 menit,
membuat komitmen dan berbahagia mendapati Tuhan berkenan pada hidup kita
sepanjang umur yang Dia berikan.
Perkenan Tuhan sangat penting
dalam hidup kita. Jika kita mengaku bahwa Tuhan adalah Bapa, maka sudah
sepatutnya kita sebagai anak, membuat hatiNya berkenan atas hidup kita.
Bayangkan seperti ini. Kita
percaya bahwa Allah maha adil. Sisi keadilan Allah benar-benar ditunjukkan
ketika masa perjanjian lama. Keadilan Allah membuat setiap manusia harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya bahkan selama ia di bumi. Allah menghukum
orang berdosa sesuai perbuatanNya dan memberkati orang benar sesuai amal
baiknya. Sedangkan di sisi lain, Allah maha kasih. Dan kasihNya begitu menonjol
dalam pribadi Yesus.
Saya tidak berkata bahwa Yesus
menghilangkan sisi kemaha-adilan Allah atau Allah perjanjian lama menghilangkan
kemaha-kasihan Yesus. Tidak. KeduaNya adalah Allah dengan pribadi dan sifat
yang sama. Karena kasihNya, Allah di perjanjian lama mengampuni bangsa Israel
dan tetap memegang perjanjianNya dengan Abraham. Kasih itu juga yang membuatNya
mengutus nabi-nabi untuk memimpin umat pilihanNya. Karena keadilanNya, maka
Yesus mati untuk semua dosa manusia – karena Allah adilk dan penuh kasih.
Satu sisi, keadlianNya membuat
semua manusia berdosa harus dihukum – padahal tidak ada manusia yang tidak
berdosa. Di sisi lain kasihNya membuat Dia ingin kita diselamatkan. Itu
sebabNya Yesus hadir di dalam dunia dan mati dan bangkit.
Yesus sebenarnya sangat benci
dosa. Dia yang adalah Allah yang kudus, tidak bisa berdiam diantara manusia
berdosa. Itu sebabNya Dia mengambil rupa seorang manusia – hanya saja Dia tidak
tersentuh dosa, karena Dia benar-benar Allah dan manusia.
Itu seolah-olah seperti seseorang
yang jijik dengan tikus, tetapi mau masuk ke kandang tikus, mengambil keluar sebanyak
mungkin tikus dengan tangannya sendiri, karena kandang tikus ini akan meledak.
Analogi yang konyol memang. Tapi
itulah kita. Kita adalah tikus. Dan kalau Dia mau menyelamatkan kita – itu bukan
karena kita, tapi karena kasihNya. Jadi ketika kita sudah diselamatkan saat
ini, betapa salehnya kita harus hidup. Bukan untuk diselamatkan, karena bukan
kesalehan yang menyelamatkan. Tetapi kita melakukannya untuk membalas
kebaikanNya. Itulah mengapa kita harus hidup berkenan dihadapanNya.
0 komentar:
Posting Komentar