Cinta itu ketika kau bahagia tiap kali melihat rambutnya yang bergelombang
di tengah kerumunan orang..
Cinta itu ketika kau tidak pernah bosan melihat ke dalam matanya..
Cinta itu ketika kau tidak malu berjalan bersamanya kemana pun dia
mengajakmu pergi..
Cinta itu ketika kau tidak tertawa di saat orang lain menertawakan
kekonyolannya..
Cinta itu ketika kau mau memainkan gitar untuknya, bernyanyi bersamanya
meskipun kau tau suaranya pas-pasan..
Cinta itu ketika kau mau mengakui kehebatannya di tengah
ketidakmampuanmu meskipun kau seorang lelaki..
Itu semua mungkin terlihat biasa..
Tetapi menjadi berbeda ketika fisiknya sesungguhnya tidak sesuai dari
kriteria pendamping hidupmu.....
Dia mungkin agak pendek, rambutnya bergelombang, mungkin sedikit gendut,
berkacamata, dengan kaki yang agak besar, suaranya kadang fals...
Tetapi kau tetap menyukainya meskipun wanita impianmu adalah seorang yang
berambut panjang, lurus, berkulit putih, kaki yang jenjang, tinggi, seorang
musisi sepertimu, tanpa kcamata dan masih bnyak lagi kesempurnaan yang tiap
lelaki idamkan. Tetapi kau menyukainya, dan jauh dalam hatimu kau tau bhwa kau
menyayanginya apa adanya...
Dan ketika akhirnya dia meluruskan rambutnya di salon untuk pertama
kali, menggunakan softlens untuk mengganti kacamatanya, rajin lari pagi untuk membentuk
kaki dan tubuhnya, hingga akhirnya berhasil meninggikan tubuhnya, kakinya semakin
jenjang bahkan dia mengikuti paduan suara untuk melatih suaranya, semua itu
tidak mengubah perasaanmu padanya...
Karena kau telah menyayanginya sebelum dia
berubah, kau akan menyayanginya meski dia tak berubah, dan akan tetap sperti
itu setelah dia berubah... Itulah cinta...
Itu bukan cinta ketika kau membaca smsnya berkali-kali sambil tersenyum..
Tapi itu cinta ketika kau memperhatikan makanan favorit yang dia katakan
sambil lalu, dan kemudian mengajaknya makan bersamanya...
Itu bukan cinta ketika kau tiap hari datang ke rumahnya, menjemputnya
sepulang kuliah, mengantarnya kemana pun dia mau...
Tapi itu cinta ketika kau menghormati keluarganya, memberikan dirinya waktu
luang untuk bersama keluarganya ketika kau tau betapa sibuk studinya selama seminggu,
bahkan meski harus mengorbankan perasaan rindumu karena tidak bisa malam
mingguan bersamanya - itu cinta..
Itu bukan cinta ketika kau mau mengeluarkan berapapun uangmu dan uang
orang tuamu untuk memenuhi keinginan dia..
Tapi itu cinta ketika kau dengan jujur dan berani mengatakan 'maaf saat
ini aku tidak punya uang, kita tidak bisa jalan dulu, aku akan kerja besok untuk
cari uang, doakan aku.'- itu cinta.
Itu bahkan bukan cinta ketika kau berusaha menyenangkan hatinya, menjadi pribadi yang menyenangkan sesuai keinginannya, dengan tujuan ‘memaksanya’ mencintai apa yang bukan dirimu...
Itu bahkan bukan cinta ketika kau berusaha menyenangkan hatinya, menjadi pribadi yang menyenangkan sesuai keinginannya, dengan tujuan ‘memaksanya’ mencintai apa yang bukan dirimu...
Tapi tentu saja itu cinta, jika kau dengan rela membiarkannya menyukai
apa yang dia sukai, mencintai siapa yang dia cintai, dan memutuskan untuk
menunggu, mencintainya dalam hati – hingga kau tau siapa yang dia pilih menjadi
pendamping hidupnya...
Karena cinta bukan tentang selera. Cinta bukan tentang besarnya hal yang
kita berikan.. Bukan tentang lagu, puisi, atau pujian.. Tapi tentang motivasi,
apakah kau melakukan semua itu karena cinta atau tidak. Apakah kau mencintainya
karena cinta atau tidak. Mungkin dia tidak seperti yang kau harapkan, tapi ketika
kau tidak memiliki alasan untuk mencintainya namun tetap mencintainya, itu
cinta..karena itu cinta.
Cinta tidak akan pernah berakhir. Ketika kau memiliki cinta sejati untuknya,
kau tidak akan pernah punya alasan untuk membencinya, dan lebih dari itu, kau
bahkan tidak mengetahui mengapa kau mencintainya dalam segala kekurangannya.
Ketika suatu saat dia menanyakan alasan mengapa kau mencintainya, kau hanya
akan menjawab,
“Dulu aku tak pernah tau alasannya. Tentu saja aku punya banyak alasan
mengapa aku menyukaimu, tapi suatu kali, ketika cinta itu muncul, aku bahkan
bersumpah dalam hatiku, bahwa bagaimana pun keadaanmu kelak, bahkan meskipun
aku tidak memiliki alasan untuk menyukaimu lagi, aku akan tetap mencintaimu.
Dan kini ketika cintaku terbalas, aku tau, satu-satunya alasan mengapa aku
mencintaimu adalah karena kamu adalah dirimu. Karena kalau bukan kamu, aku
yakin, perasaan cinta sejati ini tidak akan pernah ada dalam hatiku.”
Cinta itu yang akan terus membuatmu bertahan, melajang ketika dia tak membalas cintamu. Cinta itu membuatmu melepaskan ‘cinta-cinta’ yang lain hanya untuk menunggu balasan cintamu yang penuh ketidakpastian darinya. Cinta itu yang membuatmu berhenti mencari, berhenti mencintai, setelah dia tiada. Karena cintamu hanya untuk dia, untuk seluruh keberadaan dirinya.. Karena itu cinta....
0 komentar:
Posting Komentar