Home » » Orangtua yang sempurna? Mengapa tidak?

Orangtua yang sempurna? Mengapa tidak?

Posted by APOSTOLOS on Rabu, 11 Februari 2015

Suatu kali seseorang pernah mengajukan sebuah pertanyaan seperti ini
“Apakah kamu sudah bersyukur atas orangtua yang Tuhan berikan kepadamu?”
Saya jawab “Ya, selalu”
“Pernahkah kamu menginginkan orangtua yang sempurna?”
Saya jawab “Ya, selalu”
“Apakah kamu berpikir, kamu pasti bahagia jika orangtuamu sempurna?”
Saya jawab “Ya, pasti”

Kemudian pertanyaan-pertanyaan itu diganti dengan sejumlah peryataan yang intinya adalah bahwa seharusnya kita tidak menginginkan hal itu. Orangtua pasti memiliki ketidaksempurnaan, dan kita harus menerimanya, karena jika kita menginginkan orangtua yang sempurna, maka orangtua yang sempurna itu juga pasti menginginkan kita menjadi anak yang sempurna.
Tiba-tiba secara jelas, Tuhan berbicara padaku “Bukankah Aku seperti itu nak? Bukankah Aku juga menginginkan kamu untuk menjadi sempurna? Baca FirmanKu!”



Saya pun langsung membuka alkitab yang ada di handphone dan masuk dalam mode pencarian dengan kata kunci ‘sempurna’. Saya menemukan Firman itu di Matius 5:48.
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

Kemudian setelah membaca Firman itu, kebenaran demi kebenaran seperti menerpaku dengan kuat. Hikmat dari Tuhan tiba-tiba menguasaiku.
Tuhan berkata runtut dan jelas...
“Kamu, setiap manusia, selalu menginginkan orangtua yang sempurna. Secara normal, sebagai manusia rohani, kamu akan selalu merasa bahagia, dipimpin oleh orang yang sempurna, itu sebabnya kamu bukan hanya ingin memiliki orangtua yang sempurna, dan bahagia memilikinya. Sedangkan manusia duniawi, sekalipun mereka menginginkan orangtua yang sempurna, tetapi mereka tidak tahan terhadap konsekuensi untuk menjadi sempurna sama seperti orangtuanya”

“Kamu adalah anakKu, dan Aku, Bapamu adalah sempurna. Memang bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu. Kamu yang adalah manusia durhaka, Aku layakkan untuk menjadi anakKu. Aku menginginkan kamu sempurna, karena Aku sempurna. Darimanakah diketahui jenis pohon, kalau bukan dari buahnya? Kalau buahmu sempurna, orang bisa tahu bahwa kamu berasal dari pohon yang sempurna.”

“Jangan pernah memasukkan hikmat dunia ke dalam hikmatKu. Jangan pernah memaksakan kenyataan dunia untuk sesuai dengan kebenaran FirmanKu. Jangan pernah merendahkan firmanKu dengan menjelaskannya sesuai dengan standart manusia. Dunia berkata ‘Kamu tidak memiliki orangtua yang sempurna.’ Tetapi Aku berkata padamu ‘Bahkan, orangtuamu pun haruslah sempurna, karena mereka adalah anakKu, sama seperti kamu, haruslah kalian sempurna, karena Aku sempurna’. Dunia berkata ‘Setiap manusia punya kekurangan, terkadang berbuat dosa’. Tetapi Aku berkata padaMu ‘Kuduslah kamu, sebab Aku Allahmu kudus.’ Dunia berkata ‘Jangan terlalu baik terhadap orang lain, jangan sampai kamu dimanfaatkan.’ Tetapi Aku berkata padaMu ‘Janganlah kamu jemu-jemu berbuat baik, karena apabila tiba waktunya, kamu akan menuai, jika kamu tidak menjadi lemah.’”

“Ketika kamu berkhotbah dan menyuruh jemaat untuk bertrimakasih kepadaKu atas orangtua tidak sempurna yang Aku berikan kepada mereka, apakah mereka dapat benar-benar bersyukur? Apakah mereka bisa bersyukur, jika orangtua yang mereka miliki adalah orangtua yang mungkin selalu melecehkan mereka, memukul, bahkan menghambat mereka mendekat padaKu? Apakah mereka dapat bersyukur untuk itu? Yang harus kamu tekankan adalah mereka memiliki Bapa yang sempurna, yang selalu tahu apa yang mereka butuhkan, yang menerima mereka apa adanya, yang mengasihi mereka, tetapi selalu menuntut mereka untuk semakin sempurna seperti Bapanya. Buat mereka bertrimakasih padaKu karena Aku, bukan karena berkat-berkatKu. Buat mereka melihat ke arahKu, bukan kepada wakilKu di dunia. Buat mereka sadar, bahwa sekalipun ayah dan ibu mereka meninggalkan mereka, namun Aku menyambut mereka. Orangtua di dunia dapat menyimpang bhakan menjauh dari padaKu, tetapi Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan kamu, karena Aku setia dan Aku tidak dapat menyangkal diriKu. Setelah mereka memandang ke arahKu, Aku akan mengurus sisanya. Aku akan membuat hati bapa-bapa kembali ke anak-anaknya dan hati anak-anak kembali kepada bapa-bapanya. Itu JanjiKu.”

Setelah mendengar firman Tuhan, saya sadar betapa Dia mengasihiku. Dan memang itulah perbedaannya. Saya selalu menginginkan orangtua yang sempurna, tetapi saya tidak pernah menuntut orangtua saya untuk menjadi sempurna – Tuhan yang menuntut, karena Dia Bapa atas hidupku dan keluargaku. Dia kepala dalam rumahku.


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Sate Hari Ini

Alkitab Sabda

Ketik kata atau ayat:

Alkitab Bahan
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate This Blog

.comment-content a {display: none;}